Sobat RHR, kali ini saya bakal berbagi info lagi nih tentang cupang. Lebih tepatnya yaitu tentang makanan yang disukai oleh cupang. Buat yang baru aja mau atau sudah memelihara cupang, semoga informasi ini bermanfaat deh buat kalian. Hehehe...
Cacing Darah
Cacing ini biasa disebut juga blood worm. Namanya memang cacing darah, tapi ternyata itu bukan asli cacing, sobat RHR! Cacing darah ini ternyata merupakan larva jenis nyamuk Chironomus sp. Biasanya larva ini dijual dalam bentuk beku. Mungkin karena bentuknya yang seperti cacing dan warnanya yang merah seperti darah, akhirnya banyak yang menamakannya sebagai cacing darah.
Artemia
Artemia itu termasuk udang primitif yang terbentuk melalui proses metamorfosis ketika mereka bebas berenang. Artemia ini dapat dijadikan makanan bagi ikan cupang. Pemberian artemia kepada ikan cupang ini harus sesuai takaran, karena apabila kelebihan dosis akan menyebabkan kematian pada cupang. Sebelum diberi ke cupang buat disantap, artemia harus dibilas terlebih dulu agar kadar garamnya berkurang, karena habitat artemia ini adalah laut.
Jentik Nyamuk
Si jentik nyamuk yang merupakan salah satu bagian dari metamorfosis nyamuk. Jentik nyamuk ini biasanya ada di genangan-genangan air yang terbuka. Nyamuk biasanya akan bertelur di genangan air tersebut, kemudian telurnya akan menentas menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk ini jika dibiarkan maka akan bermetamorfosis menjadi nyamuk dewasa, sobat blogger.
Jentik nyamuk ini biasanya diberikan pada ikan cupang remaja hingga dewasa. Jentik nyamuk ini mengandung banyak protein yang baik untuk cupang. Tapi, hati-hati dalam memberi makan cupang dengan jentik nyamuk, tidak boleh kebanyakan. Karena kalo kebanyakan jentiknya banyak yang tidak termakan dan malah akan berubah menjadi nyamuk dewasa.
Cacing Sutera
Si cacing ini umumnya banyak ditemukan di parit, selokan, ataupun bantaran sungai. Penujual ikan banyak yang menjual cacing ini dan harganya relatif murah. Cacing sutera ini sebaiknya diberikan pada cupang remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan ataupun benih yang sudah berumur beberapa bulan. Jangan pernah memberi makan cupang indukan, terlebih lagi yang sedang dipersiapkan untuk dikawinkan, karena dapat mengganggu proses pengeluaran telur.
Microworms
Cacing ini berwarna krem atau putih. Microworm adalah makanan alami yang cocok bagi si cupang dalam segala usia, terutama bagi bayi-bayi cupang. Anak cupang yang berumur 3 sampai 10 hari merupakan saat dimana mereka membutuhkan asupan makanan dari luar karena cadangan kuning telurnya yang sudah habis. Karena ukuran micoworms yang sangat kecil ini sehingga dapat dimakan oleh makan cupang tersebut.
Microworms ini juga mudah dibudidayakan lho, sobat blogger! Kita sendiri dapat membudidayakannya. Hanya membutuhkan wadah kecil untuk berkembang biak dan satu kali memberikan starter microworms, maka kita bakal punya cadangan makanan alami ini selamanya. Pemberian makanan ini pada bayi-bayi cupang akan mempercepat pertumbuhan cupang, meningkatkan kecerahan warna, dan kesehatan dari si bayi cupang tersebut.
Kutu Air
Kutu air merupakan hewan yang sangat kecil yang sulit terlihat dengan kasa mata. Kutu air ini sangat cocok untuk dijadikan makanan bayi-bayi cupang yang sudah menetas kurang dari 4 hari. Ikan cupang dewasa ternyata juga sangat menyukai makanan bayi-bayi cupang ini. Kutu air sangat baik diberikan pada bayi-bayi cupang karena mudah dicerna dan mengandung banyak protein yang sangat bagus untuk mempercepat pertumbuhan bayi cupang.
Sumber:
Susanto H. 1991. Memelihara Ikan Cupang. Tangerang: Kanisius
Posting Komentar